Bisikan Setan Dalam Hati Manusia

PERTANYAAN:
Dosakah saya, bila secara tidak sengaja terucap dalam hati kata-kata yang bernadakan ejekan kepada Allâh Ta'âla? Apakah itu ajakan setan?

JAWABAN:
Ucapan yang bernada ejekan kepada Allâh Ta'âla yang terbetik dalam hati tanpa unsur kesengajaan merupakan ajakan setan. Karena setan itu selalu mengajak manusia melakukan hal-hal yang keji dan mungkar.

Allâh Ta'âla berfirman :
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. (Qs an-Nûr/24:21)

Jika bisikan buruk itu datang tanpa ada unsur kesengajaan, semoga itu termasuk perkara yang dima’afkan oleh Allâh Ta'âla. Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِـى عَنْ أُمَّتِـى مَا وَسْوَسَتْ بِهِ صُدُورُهَا ، مَا لَـمْ تَعْمَل أَوْ تَكَلَّمْ

Sesungguhnya Allâh Ta'âla memberikan ma’af bagi umatku atas bisikan yang terbetik dalam hati mereka, selama belum dilakukan atau belum diucapkan. (HR. Bukhâri dan Muslim)

Meski demikian, sepantasnya kita menganggap masalah ini sebagai masalah besar, tidak meremehkannya. Mestinya kita ada kekhawatiran, jangan-jangan itu akan memberikan dampak buruk pada keimanan kita.

Dalam sebuah riwayat diceritakan :

عَنْ أَبِـى هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِـىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  فَسَأَلُوهُ إِنَّا نَـجِدُ فِـى أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ. ((قَالَ (( وَقَدْ وَ جَدْتُـمُوهُ)). قَالُوا نَعَمْ. قَالَ ((ذَاكَ صَرِيحُ الإِيـمَانِ

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu'anhu, dia berkata, “Beberapa orang sahabat Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam datang kepada Nabi lalu bertanya, ‘Sesungguhnya kami merasakan sesuatu dalam hati kami yang masing-masing kami menganggap (dosanya) besar bila diucapkan’. Beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam bertanya, ‘Apakah kalian merasakannya?’ Mereka menjawab, ‘Ya’. Beliau bersabda, ‘Itulah keimanan yang nyata’ (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullâh mengatakan,
“Sabda Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam (Itu keimanan yang nyata), maksudnya adalah rasa takut kalian untuk mengucapkannya adalah keimanan yang nyata. Karena perasaan ini, sangat takut pada sesuatu, takut mengucapkannya, apalagi meyakininya, hanya dimiliki oleh orang yang imannya benar-benar sempurna, bersih dari keraguraguan ataupun kebimbangan. Ada juga yang mengatakan bahwa makna sabda Rasûlullâh n tersebut adalah setan itu hanya membisikkan suatu yang buruk kepada orang yang dirasa tidak mampu dia sesatkan. Sehingga dia mengganggunya dengan bisikan buruk karena merasa tidak mampu menyesatkannya. Sedangkan orang kafir, setan bisa mendatanginya semaunya, setan tidak sebatas membisikkan keburukan, bahkan dia bebas mempermainkannya semaunya. Berdasarkan (pendapat) ini (dapat diketahui) bahwa bisikan buruk disebabkan oleh keimanan yang murni atau bisikan buruk adalah pertanda keimanannya murni. Pendapat ini dipilih oleh al-Qâdhî ‘Iyâdh”. (Syarah Muslim).

Kita memohon kepada Allâh Yang Maha Kuasa agar melindungi kita dari gangguan setan, baik setan yang berbangsa jin ataupun manusia. Wallâhu a’lam.


(Soal-Jawab: Majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XIV)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layu Sebelum Berkembang

Imam Malik Bin Anas

SEBANYAK 12 MALAIKAT BEREBUT MENCATAT KEBAIKAN KITA